Koran Sindo, 07 Januari 2015
Tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia ke depan akan kian kompleks, terlebih pada 2015 ini Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang meniscayakan seluruh elemen bangsa bersaing secara liberal menghadapi pasar regional di wilayah ASEAN.
Sudah
tentu hal ini membutuhkan banyak tenaga baik berupa fisik maupun pemikiran.
Indonesia adalah negeri kaya, negeri maritim, dan negeri agraris. Namun, label
tersebut hanya angin lalu, karena realita sebaliknya. Seolah Indonesia
merupakan negara yang membutuhkan dunia, padahal Indonesialah yang dibutuhkan
dunia. Hal ini disebabkan rendahnya inisiatif bangsa Indonesia dalam
memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang ada.
Indonesia
adalah bangsa cerdas dan kuat, tetapi akibat hasutan asing sehingga bangsa
Indonesia menganggap dirinya sendiri sebagai bangsa yang bodoh dan lemah. Kaum
muda yang digadang-gadangkan meneruskan estafet perjuangan bangsa, otaknya
telah diobok-obok bangsa asing sehingga menjadi seorang pesimistis, pragmatis,
serta bermoral tidak baik.
Oleh
karena itu, hal itu harus dicegah dari sekarang, sebelum seluruh kaum muda
mengalami hal sama. Dan terpenting, kinilah saatnya Indonesia untuk mendiri.
Kekayaan sumber daya yang melimpah ini harus dijadikan sebagai alat dan sarana
untuk mengembangkan ekonomi Indonesia sehingga mampu bersaing dengan
bangsa-bangsa lain, bahkan seharusnya agar bisa mengalahkan mereka.
Pasalnya,
fakta lapangan menunjukkan bahwa bangsa-bangsa asing membutuhkan Indonesia.
Mereka bisa hidup maju berkat kekayaan alam Indonesia. Yang harus dilakukan
bangsa Indonesia adalah memperkuat sektor pertanian dan sektor maritim. Kedua
sektor ini mutlak dikedepankan bangsa Indonesia karena peluang bagus berada di
dua sektor ini demi memperkuat perekonomian bangsa.
Indonesia
memiliki lahan luas sehingga mudah bagi Indonesia untuk meningkatkan pertanian.
Sementara itu, luas perairan Indonesia adalah hampir tiga kali luas daratan
Indonesia. Sangat disayangkan ketika peluang ini dibiarkan begitu saja. Dengan
demikian, pada 2015 ini pemerintah harus memiliki komitmen besar untuk
meningkatkan kedua sektor ini.
Pemerintah
harus mampu mengukir sejarah dan membuat lompatan jauh ke depan mewujudkan
perekonomian yang berdaulat, terutama dalam sektor pertanian dan maritim,
karena kedua sektor ini sungguh menjanjikan. Wallahu alam bi al-shawab.
Oleh: Muhammad Ali Fuadi, Mahasiswa Ilmu Tafsir Fakultas Ushuluddin
UIN Walisongo Semarang; Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Semarang
Ali Fuadi
BalasHapus