Oleh
Mufidatun Ni’mah
Dalam pekat malam
Aku termenung
sendiri
Di
tempat suci nan sunyi
Hanya
kicauan burung dan tarian ilalang yang setia menemani
Raga
lumpuh tak berdaya kini
Tanpa kusadari diriku telah mati
Membawa kerinduan suci
Dan angan-angan yang tak pernah bisa kutemui
Kau tahu?
Sentuhan
darimulah semangat hidup kembali
Mengertikah
engkau?
Bayangan
jasadmu datang menjangkiti hati
Menoreh
rindu dalam kalbu merah ini
Senyum
indahmu akan selalu tersemat dalam benakku.
Tegas
kulirihkan padamu
Hadirmu
bukan sekedar anganku, harapku
euforia
ini hanya teruntukmu
puisi kanggo sopo iku?
BalasHapusUntuk siapa lagi kalau bukan Pemlik Blog IP.. hha
BalasHapusoooo..... blog iki tah <a href='http://injenuitas.blogspot.com">Insan Profetik</a>
BalasHapusoooo..... blog iki tah Insan Profetik
BalasHapusMungkin begitu, Mas...
HapusAda dua kemungkinan.
kemungkinane opo wae, fu'??? hahaha........
HapusTakon tiyange dewe, Bang.. Dia blm datang kok.
Hapus